Minggu, 31 Januari 2010

PERMOHONAN DOA

Sebelum kita memasuki nats renungan terlebih dahulu saudara membacakan dengan suara doa dibawah ini:
Tuhan Yesus Kristus melalui kuasa Roh Kudus hadirlah pada masa laluku sementara aku tidur. Sembuhkanlah segala luka dalam batinku yang pernah kualami, luka karena kurang kasih dari orang tua dan sesama, luka karena pengkhianatan, luka karena penolakan, luka karena karena pelecehan, luka karena penghinaan. Biarlah darahMu Kau jadikan aku utuh kembali. Semua hubungan persaudaraan yang sudah rusak dengan keluargaku maupun dengan saudaraku dan teman-teman, sembuhkanlah ya Tuhan Yesus. Ya Allah Tuhan, Hilangkan penyakit sembuhkanlah karena Engkaulah Maha penyembuh karena tidak ada kesembuhan selain kesembuhan Mu dengan kesembuhan yang tidak menimbulkan rasa sakit. Ya tuhan kami perkenankanlah doa –dao kami karena sesungguhnya Engkau yang Maha mendengar lagi mengetahui.Terimalah taubat kami sesungguhnya Engkau maha menerima taubat dan maha penyayang .kesejahteraaan dan keselamatan semoga dilimpahkan kepada junjunganmu.Dari segala ketakutan, kecemasan, kegelisahan, keputusasaan, sembuhkanlah aku. Hadirlah Engkau ya Tuhan Yesus supaya aku bisa mengampuni diriku sendiri, mengampuni sesamaku, mengampuni situasi yang menyakitkan. Bantulah aku ya Tuhan Yesus supaya aku dapat mengambil akar pahit yang ada dalam hidupku dan isilah hatiku dengan kasihMu dalam tidurku malam ini. Terimakasih Tuhan Yesus Kristus dan berkatilah aku. Amin

Nats Renungan Matius 6:5 berbunyi : Dan apabila kamu berdoa janganlah doa seperti orang munafik.Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan jalan raya, supaya kamu dilihat orang. Aku berkata kepadamu sesungguhnya mereka sudah mendapatkan upahnya

Tafsiran
Kita telah tahu dari firman-Nya sendiri bahwa Allah pasti menjawab doa setiap orang percaya. Namun, sering kali diri kitalah yang menyebabkan janji-Nya tidak bisa menjadi kenyataan. Kita sendiri merasa tidak yakin apakah Dia benar-benar sanggup mengabulkan doa kita. Inilah sebabnya mengapa doa kita seakan-akan tidak pernah didengar dan dijawab Tuhan. Akibatnya, banyak orang Kristen lalu berkata bahwa janji Tuhan dalam firman-Nya sudah tidak dapat dipercaya lagi. Padahal, sebenarnya kesalahan terletak pada diri orang yang bersikap demikian. Bukan pada Tuhan. Kita harus menghilangkan segala keraguan atau kebimbangan yang sering tanpa kita sadari timbul dalam hati. Dengan kata lain, kita harus yakin dan beriman terlebih dulu bahwa Allah telah menjawab segala sesuatu yang kita doakan. Hanya dengan bersikap demikian inilah doa kita dapat dijawab dan dikabulkan Tuhan (Markus 11:24). Alkitab juga mengatakan, "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobuas 1:6-7)
Bahkan yang lebih parah lagi, seseorang masih saja tetap tidak bisa percaya pada waktu doanya benar-benar dikabulkan Tuhan. Tidakkah Dia akan merasa prihatin sekali terhadap anak-anaknya yang seperti ini? Orang yang demikian biasanya merasa bingung sendiri sewaktu mendapati bahwa apa yang dia doakan ternyata sungguh menjadi kenyataan. Dia tidak segera dapat percaya ketika doanya telah Tuhan jawab. Sikap semacam ini juga kita jumpai dalam diri jemaat mula-mula. Mereka tidak segera percaya pada saat Petrus sungguh-sungguh telah keluar dari penjara. Alkitab mencatat peristiwa tersebut sebagai berikut: Dan ketika ia (Petrus) mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba perempuan bernama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu. Ia terus mengenal suara Petrus, tetapi karena girangnya ia tidak membuka pintu gerbang itu dan segera masuk ke dalam untuk memberitahukan, bahwa Petrus ada di depan pintu gerbang. Kata mereka kepada perempuan itu, "Engkau mengigau." Akan tetapi ia tetap mengatakan, bahwa benar-benar demikian. Kata mereka, "Itu malaikatnya." Tetapi Petrus terus-menerus mengetuk dan ketika mereka membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang-cengang." (Kisah Para Rasul 12:13-16)
Ketika jemaat diberitahu oleh Rode bahwa Petrus sudah keluar dari penjara, dan sekarang sedang berada di depan rumah tempat mereka berdoa, mereka tidak bisa percaya. Mereka malah menganggap Rode lagi mengigau. Setelah diyakinkan kembali, toh mereka masih tetap belum bisa yakin bahwa Petrus benar-benar telah bebas. Mereka justru berkomentar bahwa yang didengar Rode bukanlah suara Petrus, melainkan malaikat atau rohnya. Baru setelah mereka membuka pintu dan kemudian melihat Petrus dengan mata mereka sendiri, mengertilah mereka bahwa Rode tidak berbohong atau sedang mengigau. Sebaliknya, mereka sendirilah yang kini merasa terheran-heran. Dalam hati dan pikiran mereka timbul pertanyaan, "Apakah saya tidak sedang bermimpi? Sebab, bagaimana mungkin Petrus bisa bebas secepat ini?" Kita melihat di sini, bahwa orang Kristen bisa saja ragu-ragu atau tidak percaya sama sekali ketika doa mereka sungguh-sungguh dijawab Tuhan. Bahkan, yang sangat sering terjadi ada banyak orang berkata, "Mungkinkah hal yang telah saya doakan ini akan dikabulkan Tuhan? Benarkah kerinduan saya selama ini dapat menjadi kenyataan?" Orang Kristen seperti ini tidak akan pernah mengalami kuasa Allah yang ajaib sebagai jawaban atas doanya. Dia sendiri telah membatasi kuasa Allah. Dia sudah tidak yakin kalau Allah bisa berbuat seperti yang dia doakan. Allah tidak akan berbuat apa-apa bagi orang yang hatinya dibimbangkan oleh pikiran maupun perasaannya sendiri. Sungguh amat disayangkan bila sekarang ada banyak anak Tuhan yang bersikap demikian.
Saya sendiri pernah bertemu dengan orang Kristen yang mendua hati, alias tidak beriman sama sekali. Suatu kali seorang pemuda datang kepada saya untuk konseling. Dia menceritakan pergumulannya selama ini untuk seorang calon teman hidup. Sudah cukup lama dia berdoa untuk hal itu. Kemudian, saya pun mendorong dia supaya tetap bertekun dan bersabar. Saya ceritakan juga kepadanya tentang kuasa Allah yang sanggup menolong dia dalam pergumulan tersebut. Akhirnya, sebelum berpisah saya bersalaman dengan dia sambil berkata, "Tuhan memberkati Saudara. Tahun depan, pasti Saudara sudah mendapatkan jodoh yang selama ini Saudara dambakan!" Tetapi, bagaimanakah jawabannya? Dia mengatakan, "Ah, masa iya, Pak? Mana mungkin saya bisa mendapatkan jodoh secepat itu?" Pantas saja kalau doanya tidak pernah dijawab Tuhan. Pemuda ini tidak punya iman. Dia sendiri tidak bisa percaya bahwa yang sedang digumulkannya itu akan benar-benar menjadi kenyataan.
Jika kita menginginkan doa kita dijawab dan dikabulkan Tuhan, maka terlebih dahulu kita pun harus percaya sepenuh kepada firman-Nya. Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan pasti menjawab doa orang yang benar dan tidak mendua hatinya. Jadi, kita perlu beriman sungguh-sungguh bahwa apa yang kita minta itu akan kita terima dari Tuhan. Kita harus yakin bahwa Dia berkuasa untuk mengatasi setiap masalah dan pergumulan yang kita hadapi. Firman-Nya mengatakan, "Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur" (Filipi 4:6). Karena itu, kita tidak perlu khawatir, takut, atau pun bimbang pada saat mengalami persoalan apa saja. Melalui doa, kita datang kepada Tuhan dan menyerahkan segala beban hidup kita kepada-Nya. Dan dengan iman, kita percaya bahwa Dia sanggup menolong kita.amin

Jika saudara ingin ditopang doa silahkan tulis dikomentar dan jika saudara ingin menopang pelayanan silahkan kirim ke:
BRI SIMPEDES CABANG AMBARITA
No.Rek : 5247-01-002561-53-8
Atas nama: VENJUS SAUDARA MARULI NADEAK
Tuhan Yesus memberkati selalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar