Minggu, 28 Februari 2010

Jangan berhenti berharap pada Tuhan

Jika saudara ingin menopang pelayanan silahkan kirim ke
BRI Simpedes Cabang MAbarita
No.Rekeingn : 5247-01-002561-53-8
atas nama : Venjus Saudara Maruli Nadeak

Doa
Ya Allah ya tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit akan menajdi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami dan menjadi tanda bagi kekuasaan engkau beri rezeki kami dan engkaulah pemberi rezeki yang paling utama.dalam nama Yesus amin

Nats Khotbah
Mazmur 12:7 Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.

Tafsiran Khotbah
Banyak orang berkata menanti adalah pekerjaan yang paling membosankan. Apa lagi menanti janji yang tidak pasti. Bagi orang yang tidak menyerahkan kepercayaannya sepenuhnya kepada Tuhan, janji Tuhan adalah janji yang tidak pasti. Tetapi bagi kita yang menyerahkan kepercayaan kita sepenuhnya kepada Tuhan, janji Tuhan adalah janji yang pasti. Namun untuk menunggu kegenapan janji Tuhan dibutuhkan kesabaran dan kesetiaan. Kesabaran dan kesetiaan tidak dapat dibuktikan dalam waktu singkat. Tidak seperti kebaikan, kebaikan dapat dilihat orang dalam waktu singkat. Orang yang tadinya jahat bisa tiba-tiba drastis berubah 180 derajat karena pertobatan. Setelah bertobat, dia akan menjadi baik. Namun tidak sama halnya dengan kesabaran dan kesetiaan, ini hanya dapat dibuktikan oleh waktu. Waktulah yang dapat membuktikan apakah seseorang itu sabar/setia atau tidak. Orang yang baik belum tentu sabar dan setia, tetapi orang yang setia sudah pasti adalah orang yang baik.
Dalam Alkitab, kita banyak menemukan janji-janji Tuhan. Untuk menerima janji-janji Tuhan itu maka harus ada pengharapan. Pengharapan bahwa suatu waktu Tuhan akan menepati janji-Nya. Pengharapan akan membuat kita mampu untuk sabar dan setia dalam menanti janji-janji Tuhan itu.

Roma 8:24-25 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

Saudaraku, ayat ini menjelaskan bahwa pengharapan berkaitan dengan suatu hal yang tidak dilihat. Janji adalah suatu hal yang saat ini belum menjadi nyata, artinya saat ini kenyataannya belum dapat dilihat. Namun didalam janji ada kekuatan, yaitu kekuatan untuk menantikannya dengan tekun.

Saudaraku, Abraham adalah orang yang sabar dan setia dalam menantikan janji Tuhan. Kita perhatikan ayat dibawah :

Roma 4:18-21 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

Secara logika, Abraham sudah tidak punya dasar pengharapan lagi untuk memiliki anak dari perjanjian Tuhan karena dia sudah tua, umurnya sudah hampir 100 tahun dan Sara istrinya, sudah mencapai 75 tahun. Namun Abraham tetap meletakkan pengharapannya kepada Tuhan. Dia meyakini Tuhan pasti tidak akan pernah ingkar janji. Bahkan dia meyakini bahwa Tuhan berkuasa untuk melaksanakan apa yang di janjikan-nya itu.

Saudaraku, apa janji Tuhan yang sedang saudara nantikan saat ini dan sudah berapa lama saudara menantikan-Nya? Apakah saudara menantikan kehadiran seorang anak yang sudah lama saudara tunggu-tunggu? Atau saudara sedang menantikan janji Tuhan dalam pemulihan hidup, pemulihan ekonomi, pemulihan kesehatan dan lain sebagainya. Lihat, Abraham menanti dengan sabar walaupun sudah tidak ada alasannya untuk bersabar. Apa sebenarnya yang ingin Tuhan lihat sehingga harus begitu lama baru Tuhan jawab janji-Nya itu?. Tuhan ingin melihat kesetiaan Abraham. Dan ternyata benar, waktu telah membuktikan kesetiaan Abraham. Walaupun secara fisik Abraham sudah tidak mungkin lagi punya anak tapi dia tetap memiliki iman bahwa Tuhan sanggup melakukan apa yang dijanjikan-Nya itu.

Saudaraku, pengharapan bukan saja butuh kesetiaan, tetapi juga butuh iman. Pengharapan tanpa kesetiaan tidaklah sempurna demikian pula kesetiaan tanpa iman.

Ibrani 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Pengharapan yang sempurna adalah pengharapan yang di sertai dengan iman. Dengan iman kita melihat bahwa kita akan memperoleh apa yang kita harapkan tersebut. Namun satu hal jangan lupa, Iman yang sempurna adalah iman yang disertai dengan penyerahan. Yang dimaksud dengan penyerahan adalah bahwa kita menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Memang Tuhan telah menyatakan janji-Nya, namun kita tidak bisa memaksa Tuhan untuk segera menepati janji-Nya biarlah kita menyerahkan sesuai dengan waktunya Tuhan. Kita boleh berdoa men-claim janji Tuhan, namun di akhir doa kita biarlah kita berkata “Biarlah kehendak-Mu yang jadi, bukan kehendakku” itulah salah satu contoh iman yang disertai dengan penyerahan.

Oleh sebab itu saudaraku, biarlah kita menantikan kegenapan janji Tuhan dengan sabar. Jangan pernah berhenti berharap pada Tuhan. Mari kita teladani iman Abraham yang menantikan dengan sabar janji Tuhan walaupun secara fisik dia sudah tidak punya pengharapan lagi. Pengharapan yang disertai dengan iman dan penyerahan akan menghasilkan muzizat. Tuhan Yesus memberkati. Amin

Senin, 22 Februari 2010

DOA TABIB MASALAH

Jika saudara ingin menopang pelayanan silahkan ke
Nama : Venjus Saudara Maruli Nadeak
No.Rek : 5247-01-002561-53-8
Nama Bank : BRI Simpedes Cabang Ambarita


Saudara boleh membaca doa dibawah ini:
Allah yang kami sembah melalui Yesus Kristus.Tuhan menyertai saya baik siang maupun malam daya Tuhan yang ada dalam diri saya membuat tubuh saya menyala terang benderang menyebabkan diri saya penuh dengan energy perlindungan dan keselamatan.Tubuh saya memancarkan cahaya terang dan berkilau-kilauan penuh dengan kasih karunia, Alam kaya dan berlimpah saya adalah bagian dari alam maka kelimpahan dan kekayan adalah milik saya. terima kasih yesus amin
Nats Renungan
Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.” Amsal 12:25

Tafsiran Khotbah
Mana kala engkau berbuat kesalahan, TUHAN berkata, "BERTUMBUHLAH."
Orang yang mementingkan dirinya sendiri harus bertumbuh di dalam ketidak-egoisan.
Orang yang terlalu berhati-hati harus bertumbuh di dalam keberanian.
Orang yang suka menguasai orang lain harus bertumbuh di dalam kepekaan.
Orang yang senang mencela harus bertumbuh didalam tenggang rasa.
Orang yang selalu berpikiran negatif harus bertumbuh di dalam sikap positif.

Orang yang senang mencari kepuasan jasmani harus bertumbuh di dalam berbagi rasa dengan orang-orang yang menderita.

Mana kala semuanya telah benar, TUHAN berkata, "PERGILAH."
Mukjizat terjadi:
Pecandu berat alkohol dilepaskan.
Pecandu obat bius menemukan kebebasannya.
Yang ragu-ragu menjadi percaya layaknya seorang anak kecil.
Jaringan tubuh yang terkena penyakit mulai menjadi sembuh karena pengobatan.

Pintu yang menuju ke arah impianmu tiba-tiba terbuka dan berdirilah Tuhan di sana sambil berkata, "PERGILAH!"
Saat ini kekuatiran melanda banyak orang. Macam-macam hal yang dikuatirkan : ekonomi keluarga, studi, pasangan hidup atau masa depan. Apalagi banyak informasi dari berbagai media tentang keadaan yang semakin memprihatinkan seperti konflik antarnegara yang tidak kunjung usai, bencana alam, wabah penyakit dan juga krisis ekonomi global. Sangatlah manusiawi bila semua orang semakin kuatir dalam menjalani hidup ini.

Sebenamya perasaan kuatir itu muncul bukan akibat besar kecilnya masalah atau tantangan yang dihadapi, melainkan ketika orang cenderung mengandalkan kekuatan diri sendiri. Kekuatiran itu sendiri merupakan kegagalan seseorang dalam menghadapi tantangan sebelum melakukan peperangan. Rasa kuatir ini tidak hanya dialami orang dunia saja, orang Kristen pun mengalami hal yang sama, seolah-olah tidak ada pengharapan. Firman-Nya jelas menyatakan bahwa Tuhan menjamin masa depan anak-anakNya yang senantiasa bersandar dan berharap kepada Dia, “Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” (Amsal 23:18). Ingat! Kekuatiran merupakan celah dalam kehidupan kita yang memberikan kesempatan kepada kuasa jahat untuk menggagalkan dan menghancurkan kita.

Di tengah dunia yang makin sulit dan penuh tantangan ini kita harus makin sungguh-sungguh melekat pada Tuhan dan tekun tinggal dalam Dia. Jadi, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1 Petrus 5:7). Bunga bakung saja yang tidak bekerja dan memintal didandani Tuhan sedemikian rupa walaupun hari ini ada dan esok dibuang. Apalagi kita, ciptaan paling mulia di antara segala ciptaan-Nya yang adalah biji mata Tuhan sendiri. Seberat apa pun pencobaan kita, percayalah semuanya itu tidak melebihi kekuatan kita, justru semakin menguatkan otot-otot iman kita kepada Tuhan karena Dia sanggup menolong dan memberkati kita dengan cara-Nya yang ajaib. “Seperti tingginya langit dan bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yesaya 55:9).

Jangan kuatir, apalagi menyerah pada keadaan, karena ada Yesus yang senantiasa menyertai dan memelihara hidup kita sampai akhir zaman!


Ingatlah:
Penundaan oleh TUHAN bukan berarti pengingkaran janji TUHAN.
Waktunya TUHAN sempurna adanya.
Kesabaran adalah yang kita perlukan dalam berdoa.

Sabtu, 13 Februari 2010

LIDAH TAK BERTULANG

Bila anda ingin menopang pelayanan silahkan kirim ke :
BRI SIMPEDES cabang AMBARITA
No.Rek : 5247-01-002561-53-8
Atas nama : VENJUS SAUDARA MARULI NADEAK
DAN JIKA ANDA INGIN DIDOAKAN PERGUMULAN ANDA SILAHKAN KETIK DIKOMENTAR.

Sebelum memasuki nats firman Tuhan terlebih dahulu saudara membacakan doa dengan bersuara dibawah ini :
Allah yang kami sembah melalui Yesus Kristus.Ya Allah, sembuhkanlah pendengaranku. Ya Allah sembuhkanlah penglihatanku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan kefakiran. Ya Allah, aku berlindung padamu ya Yesus amin
Nats Renungan
Yakobus 3:9 – Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah.

Kehidupan selebriti penuh dengan berita, tak terkecuali dengan Maya Rumantir. Ia pernah digosipkan memiliki hubungan khusus dengan Tommy Suharto. Menghadapi hal itu, kepada reporter majalah Bahana, ia berkata, “Small people selalu bicara soal harta benda, kekayaan, kedudukan dan gosip. Tetapi orang yang intelegensinya cakap, yang berhikmat, akan berbicara tentang ide-ide baru; tentang apalagi yang bisa kita lakukan.” (Bahana, Juni 2004).

Kalau kita renungkan, di kelompok mana kita berada? Orang yang dapat digolongkan memiliki intelegensi yang cakap, berhikmat, yang kerapkali berbicara tentang ide-ide baru dan tentang hal yang positif yang dapat kita kerjakan, atau justru malah sebaliknya? Beberapa ayat Alkitab yang dapat dikutip sehubungan dengan cara berbicara adalah sebagai berikut: “Didalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.” (Ams. 14:3); Sekalipun ada emas dan permata banyak, tetapi yang paling berharga ialah bibir yang berpengetahuan.” (Ams 20:15); ”Awasilah mulutku ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku!” (Maz 141:3). Rasul Yakobus melihat bahaya yang dapat terjadi jika orang percaya tidak dapat mengekang lidahnya. Pembicaraan yang negatif seumpama api, yang pada awalnya kecil, tapi dapat membakar sebuah hutan yang besar (ay. 5). Demikian pula dengan setiap perkataan sia-sia yang keluar dari mulut kita dapat merusak persahabatan, rumah-tangga, dan kesatuan Tubuh Kristus. Menguasai lidah memang tidak mudah. Meski demikian kita harus tetap berusaha melakukannya agar memiliki lingkungan sosial yang sehat di manapun kita berada. Jika hal ini terjadi, maka damai sejahtera benar-benar akan kita rasakan.

Sebab itu, hindarilah setiap perkataan yang sia-sia dan yang tidak membangun. Janganlah mengisi pikiran kita dengan pembicaraan orang-orang yang disebut small people, yang hanya berbicara soal harta benda, kekayaan, kedudukan dan gosip! Lebih baik membicarakan ide-ide baru dan apa yang bisa kita lakukan untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik.

Lidah memang tak bertulang, maka berhati-hatilah

Sabtu, 06 Februari 2010

MENGENAL PRIBADI

Bila anda ingin menopang pelayanan silahkan kirim ke :
BRI SIMPEDES cabang AMBARITA
No.Rek : 5247-01-002561-53-8
Atas nama : VENJUS SAUDARA MARULI NADEAK
DAN JIKA ANDA INGIN DIDOAKAN PERGUMULAN ANDA SILAHKAN KETIK DIKOMENTAR.

silahkan anda Baca Doa dibawah ini :
Ya Allah yang kami sembah melalui Jesus Kristus, hilangkanlah kesengsaraan ini dan sembuhkanlah ia. Karena sesungguhnya Engkau Maha Penyembuh dan tidak ada kesembuhan melainkan hanya dari-Mu yaitu kesembuhan yang tidak mennggalkan penyakit lagi.Aku berlindung dengan kemuliaan dan kekuasaan Allah dari bencana penyakit yang kurasakan dan kucemaskan ini.terima kasih Yesus Amin

Nats Renungan :(Amsal 14:8)Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya."

Tafsiran
). Demikian firman Tuhan berkata. Orang cerdik yang penuh hikmat akan mampu mengetahui kemampuannya sendiri, tapi sebaliknya orang yang bebal akan terus dikuasai oleh keraguan, kekhawatiran dan ketidakberanian mereka untuk melangkah dan akibatnya tidak kunjung maju. Dalam perumpamaan talenta di Matius 25:14-30 kita bisa melihat bahwa Tuhan telah membekali kita dengan talenta tersendiri. Jumlahnya bisa jadi berbeda, namun yang terkecil sekalipun, satu talenta, itu sudah merupakan pemberian yang besar dari Tuhan. Dalam alkitab satu talenta digambarkan setara dengan 1000 uang emas. Itupun sudah besar bukan? Pemberian Tuhan ini harus mampu kita asah dan olah hingga bisa menghasilkan. Itulah yang Tuhan kehendaki, bukan sebaliknya hanya ditimbun dan malah bersungut-sungut seperti hamba yang diberi satu talenta dalam perumpamaan ini. "Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!" (ay 24-25). Inilah gambaran orang yang tidak menghargai pemberian Tuhan, tidak hanya menolak tapi malah menuduh dan bersungut-sungut, diliputi ketakutan akan kegagalan dan memilih untuk diam saja tanpa berbuat apa-apa. Talenta yang kecil sekalipun jika diolah akan berbuah, dan Tuhan siap memberi lebih lagi jika kita sudah mampu bertanggungjawab atas perkara kecil. "Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya." (ay 29).

Hari ini berhentilah mengeluh, bersungut-sungut atau menuduh Tuhan tidak juga menurunkan berkatNya. Seringkali yang terjadi adalah kita melewatkan kesempatan berlalu di depan mata, membiarkan berkat Tuhan terbuang sia-sia. Berhentilah bermalas-malasan dan berhentilah terus menerus dikuasai kekhawatiran dan ketakutan. "Si pemalas berkata: "Ada singa di luar, aku akan dibunuh di tengah jalan." (Amsal 22:13). Jika kita terus dikuasai keraguan dan kekhawatiran, maka kita pun akan menjadi pribadi-pribadi yang malas, tanpa semangat. Oleh karena itu temukanlah potensi diri sendiri. Seringkali Tuhan tidak langsung memberikan ikan, tapi Dia menyediakan kail. Apakah kita mau menggunakannya atau tidak, itu akan menentukan sejauh mana kesuksesan akan kita raih. Yesus sudah menunjukkan hal ini ketika Dia memberi makan ribuan orang dengan menggandakan lima roti dan dua ikan. Tuhan Yesus berkata: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" (Markus 6:38). Yesus sanggup langsung menurunkan makanan dari langit, tapi itu tidak Dia lakukan. Yesus lebih memilih untuk melihat apa yang ada pada kita, dan dengan berkatNya semua itu bisa menjadi berlimpah-limpah.. Semua itu sangat berguna untuk mengajarkan kita agar tidak menjadi orang-orang manja dan mau berubah menjadi pribadi yang giat berusaha. Periksalah! Periksa ada berapa roti yang kita miliki, dan Tuhan siap melipatgandakan itu menjadi berkat yang berlimpah.

Hari ini mari kita kenali potensi diri kita yang sebenarnya. Mari kita periksa talenta apa yang Tuhan berikan kepada kita, dan mari kita kembangkan, asah dan olah. Saatnya untuk mempergunakan talenta yang kita miliki untuk sukses, dan memakainya untuk kemuliaan Tuhan. Sesungguhnya semua orang dirancang Tuhan untuk sukses, dan Dia telah menyediakan segala sesuatu yang diperlukan untuk bisa mencapai itu. Jangan biarkan berkat Tuhan berlalu sia-sia, mulailah hari ini untuk menjadi orang cerdik yang penuh hikmat yang mengetahui kemampuan atau potensi diri sendiri.

Minggu, 31 Januari 2010

PERMOHONAN DOA

Sebelum kita memasuki nats renungan terlebih dahulu saudara membacakan dengan suara doa dibawah ini:
Tuhan Yesus Kristus melalui kuasa Roh Kudus hadirlah pada masa laluku sementara aku tidur. Sembuhkanlah segala luka dalam batinku yang pernah kualami, luka karena kurang kasih dari orang tua dan sesama, luka karena pengkhianatan, luka karena penolakan, luka karena karena pelecehan, luka karena penghinaan. Biarlah darahMu Kau jadikan aku utuh kembali. Semua hubungan persaudaraan yang sudah rusak dengan keluargaku maupun dengan saudaraku dan teman-teman, sembuhkanlah ya Tuhan Yesus. Ya Allah Tuhan, Hilangkan penyakit sembuhkanlah karena Engkaulah Maha penyembuh karena tidak ada kesembuhan selain kesembuhan Mu dengan kesembuhan yang tidak menimbulkan rasa sakit. Ya tuhan kami perkenankanlah doa –dao kami karena sesungguhnya Engkau yang Maha mendengar lagi mengetahui.Terimalah taubat kami sesungguhnya Engkau maha menerima taubat dan maha penyayang .kesejahteraaan dan keselamatan semoga dilimpahkan kepada junjunganmu.Dari segala ketakutan, kecemasan, kegelisahan, keputusasaan, sembuhkanlah aku. Hadirlah Engkau ya Tuhan Yesus supaya aku bisa mengampuni diriku sendiri, mengampuni sesamaku, mengampuni situasi yang menyakitkan. Bantulah aku ya Tuhan Yesus supaya aku dapat mengambil akar pahit yang ada dalam hidupku dan isilah hatiku dengan kasihMu dalam tidurku malam ini. Terimakasih Tuhan Yesus Kristus dan berkatilah aku. Amin

Nats Renungan Matius 6:5 berbunyi : Dan apabila kamu berdoa janganlah doa seperti orang munafik.Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan jalan raya, supaya kamu dilihat orang. Aku berkata kepadamu sesungguhnya mereka sudah mendapatkan upahnya

Tafsiran
Kita telah tahu dari firman-Nya sendiri bahwa Allah pasti menjawab doa setiap orang percaya. Namun, sering kali diri kitalah yang menyebabkan janji-Nya tidak bisa menjadi kenyataan. Kita sendiri merasa tidak yakin apakah Dia benar-benar sanggup mengabulkan doa kita. Inilah sebabnya mengapa doa kita seakan-akan tidak pernah didengar dan dijawab Tuhan. Akibatnya, banyak orang Kristen lalu berkata bahwa janji Tuhan dalam firman-Nya sudah tidak dapat dipercaya lagi. Padahal, sebenarnya kesalahan terletak pada diri orang yang bersikap demikian. Bukan pada Tuhan. Kita harus menghilangkan segala keraguan atau kebimbangan yang sering tanpa kita sadari timbul dalam hati. Dengan kata lain, kita harus yakin dan beriman terlebih dulu bahwa Allah telah menjawab segala sesuatu yang kita doakan. Hanya dengan bersikap demikian inilah doa kita dapat dijawab dan dikabulkan Tuhan (Markus 11:24). Alkitab juga mengatakan, "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobuas 1:6-7)
Bahkan yang lebih parah lagi, seseorang masih saja tetap tidak bisa percaya pada waktu doanya benar-benar dikabulkan Tuhan. Tidakkah Dia akan merasa prihatin sekali terhadap anak-anaknya yang seperti ini? Orang yang demikian biasanya merasa bingung sendiri sewaktu mendapati bahwa apa yang dia doakan ternyata sungguh menjadi kenyataan. Dia tidak segera dapat percaya ketika doanya telah Tuhan jawab. Sikap semacam ini juga kita jumpai dalam diri jemaat mula-mula. Mereka tidak segera percaya pada saat Petrus sungguh-sungguh telah keluar dari penjara. Alkitab mencatat peristiwa tersebut sebagai berikut: Dan ketika ia (Petrus) mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba perempuan bernama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu. Ia terus mengenal suara Petrus, tetapi karena girangnya ia tidak membuka pintu gerbang itu dan segera masuk ke dalam untuk memberitahukan, bahwa Petrus ada di depan pintu gerbang. Kata mereka kepada perempuan itu, "Engkau mengigau." Akan tetapi ia tetap mengatakan, bahwa benar-benar demikian. Kata mereka, "Itu malaikatnya." Tetapi Petrus terus-menerus mengetuk dan ketika mereka membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang-cengang." (Kisah Para Rasul 12:13-16)
Ketika jemaat diberitahu oleh Rode bahwa Petrus sudah keluar dari penjara, dan sekarang sedang berada di depan rumah tempat mereka berdoa, mereka tidak bisa percaya. Mereka malah menganggap Rode lagi mengigau. Setelah diyakinkan kembali, toh mereka masih tetap belum bisa yakin bahwa Petrus benar-benar telah bebas. Mereka justru berkomentar bahwa yang didengar Rode bukanlah suara Petrus, melainkan malaikat atau rohnya. Baru setelah mereka membuka pintu dan kemudian melihat Petrus dengan mata mereka sendiri, mengertilah mereka bahwa Rode tidak berbohong atau sedang mengigau. Sebaliknya, mereka sendirilah yang kini merasa terheran-heran. Dalam hati dan pikiran mereka timbul pertanyaan, "Apakah saya tidak sedang bermimpi? Sebab, bagaimana mungkin Petrus bisa bebas secepat ini?" Kita melihat di sini, bahwa orang Kristen bisa saja ragu-ragu atau tidak percaya sama sekali ketika doa mereka sungguh-sungguh dijawab Tuhan. Bahkan, yang sangat sering terjadi ada banyak orang berkata, "Mungkinkah hal yang telah saya doakan ini akan dikabulkan Tuhan? Benarkah kerinduan saya selama ini dapat menjadi kenyataan?" Orang Kristen seperti ini tidak akan pernah mengalami kuasa Allah yang ajaib sebagai jawaban atas doanya. Dia sendiri telah membatasi kuasa Allah. Dia sudah tidak yakin kalau Allah bisa berbuat seperti yang dia doakan. Allah tidak akan berbuat apa-apa bagi orang yang hatinya dibimbangkan oleh pikiran maupun perasaannya sendiri. Sungguh amat disayangkan bila sekarang ada banyak anak Tuhan yang bersikap demikian.
Saya sendiri pernah bertemu dengan orang Kristen yang mendua hati, alias tidak beriman sama sekali. Suatu kali seorang pemuda datang kepada saya untuk konseling. Dia menceritakan pergumulannya selama ini untuk seorang calon teman hidup. Sudah cukup lama dia berdoa untuk hal itu. Kemudian, saya pun mendorong dia supaya tetap bertekun dan bersabar. Saya ceritakan juga kepadanya tentang kuasa Allah yang sanggup menolong dia dalam pergumulan tersebut. Akhirnya, sebelum berpisah saya bersalaman dengan dia sambil berkata, "Tuhan memberkati Saudara. Tahun depan, pasti Saudara sudah mendapatkan jodoh yang selama ini Saudara dambakan!" Tetapi, bagaimanakah jawabannya? Dia mengatakan, "Ah, masa iya, Pak? Mana mungkin saya bisa mendapatkan jodoh secepat itu?" Pantas saja kalau doanya tidak pernah dijawab Tuhan. Pemuda ini tidak punya iman. Dia sendiri tidak bisa percaya bahwa yang sedang digumulkannya itu akan benar-benar menjadi kenyataan.
Jika kita menginginkan doa kita dijawab dan dikabulkan Tuhan, maka terlebih dahulu kita pun harus percaya sepenuh kepada firman-Nya. Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan pasti menjawab doa orang yang benar dan tidak mendua hatinya. Jadi, kita perlu beriman sungguh-sungguh bahwa apa yang kita minta itu akan kita terima dari Tuhan. Kita harus yakin bahwa Dia berkuasa untuk mengatasi setiap masalah dan pergumulan yang kita hadapi. Firman-Nya mengatakan, "Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur" (Filipi 4:6). Karena itu, kita tidak perlu khawatir, takut, atau pun bimbang pada saat mengalami persoalan apa saja. Melalui doa, kita datang kepada Tuhan dan menyerahkan segala beban hidup kita kepada-Nya. Dan dengan iman, kita percaya bahwa Dia sanggup menolong kita.amin

Jika saudara ingin ditopang doa silahkan tulis dikomentar dan jika saudara ingin menopang pelayanan silahkan kirim ke:
BRI SIMPEDES CABANG AMBARITA
No.Rek : 5247-01-002561-53-8
Atas nama: VENJUS SAUDARA MARULI NADEAK
Tuhan Yesus memberkati selalu

Minggu, 24 Januari 2010

DUA MACAM DASAR

Sebelum kita masuk kenats renungan terlebih dahulu saudara membacakan atau menghapalkan doa dibawah ini sebagai benteng iman kita
Tuhan yang mahamurah, karena jasa Yesus Kristus, aku mengharapkan menerima dari-Mu: kebahagiaan kekal serta rahmat yang perlu untuk menerimanya. Aku mengharapkan semua itu dengan pengharapan yang kokoh, sebab yang berjanji adalah Engkau, Tuhan yang mahakuasa, mahamurah untukku dan setia pada janjiMu. Tuhan kuatkanlah pengharapanku. Amin.

Nats Renungan : MATIUS 7:24-26 : 24.setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan melakukannya ia sama dengan orang yang bijaksana yang mendirikan rumahnya diatas batu.25 tetapi turunlah hujan dan datanglah banjir lalu angin melanda rumah itu tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan diatas batu2. tetapi setiap orang yang mendengarkan perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya,ia sama dengan orang bodoh yang mendirikan rumahnya diatas pasir
Tafsiran :
ari nats matius kita berpedoman kepada kepada Hidup yang penuh Harapan. Harapan berarti meminta sesuatu yang kita inginkan.Seorang wanita bijaksana yang sedang berjalan di suatu pegunungan menemukan sebuah batu permata yang berharga. Keesokan harinya ia bertemu dengan seorang pengembara yang sedang lapar Wanita bijak itu membuka bungkusan yang dibawanya dan berbagi makanan dengannya. Pengembara yang sedang lapar itu melihat batu permata yang dibawa wanita itu dan memintanya. Wanita itu memberikannya tanpa ragu-ragu. Sang pengembara pergi dengan gembira karena nasib baiknya. Ia tahu nilai batu permata itu cukup untuk menghidupinya seumur hidup. Tetapi, beberapa hari kemudian ia datang untuk mengembalikan batu permatanya pada wanita bijak itu. â??Saya telah berpikir,â? katanya. â??Saya tahu betapa berharganya batu permata ini, tetapi saya mengembalikannya dengan harapan Anda mau memberikan sesuatu yang lebih berharga lagi. Berikan pada saya apa yang ada dalam diri Anda hingga Anda bisa memberikan batu itu pada saya.â?Kadang-kadang bukan kekayaan yang Anda miliki tetapi apa yang ada dalam diri Anda.Dasar apakah yang perlu dalam diri kita agar kita sebagai pengikut Kristus yang sejati. dari contoh tersebut saudara dapat mengambil kesimpulan atau keputusan yang tepat agar pengharapan tercapai.amin

jika anda ingin ditopang Doa silahkan Tulis nama dan pergumulan apa yang ingin didoakan pada komentar tersebut.dan bila saudara ingin berbagi kasih silahkan kirim ke
BRI SIMPEDES CABANG AMBARITA
No.REK 5247-01-002561-53-8
Atas nama : Venjus Saudara Maruli Nadeak
Tuhan Yesus Memberkati saudara

Sabtu, 16 Januari 2010

Peranan Pelayan Ibadah

Sebelum memulai nats renungan terlebih dahulu anda bacakan doa dibawah ini:
Bapa surgawi yang kami sembah melalui Yesus Kristus.
Puji syukur serta anugerah yang telah kau berikan nikmat
yang sesuai dengan kehendak-Mu. Allah yang baik kiranya
setiap pelayanan ibadah dari gereja apapun mengutamakan
Kasih serta Ketulusan dai pada-Mu.Kami menyadari bahwa pelayanan
belum sempurna tanpa bimbingan ya Allah. Kiranya Rahmat-MU
dan berkat mencurahkan hidup-Ku disepanjang hidupku. terima kasih
Bapa surgawi.saya berdoa didalam nama Yesus Kristus sebaga Juru s'lamat
Pribadi-ku Amin.

Nats : TUHAN berfirman kepada Musa: "Perintahkanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban bakaran..." (Imamat 6:8-9)

Tafsiran : dari Injil Alkitab perjanjian lama kita berpedoman pada Persembahan. mungkin dimasa perjanjian lama ini memfokuskan perintah dari kehendak Tuhan.memang melayani Tuhan dari segi ini terdapat curahan dan penebusan dosa.Sebelum Kristus lahir kedunia, kebanyakan persembahan sebagai abdi pelayan Tuhan memfokuskan korban agar dosa umat dapat dihapuskan.kita mungkin berlawanan sifat atau pandang setelah kita mengenal Yesus Kristus. Pelayanan yang bagaimana diutamakan dari setiap Gereja untuk melayani Allah dan Tuhan Yesus Kristus???jika anda perhatikan setiap gereja dalam pelaksanaan ibadah mungkin kita sebut sebagai pelayanan untuk Allah. tetapi justru itu masih kurang juga untuk melayani Allah dan Tuhan Yesus Kristus. Pelayanan yang sempurna ada dimana-mana baik pelayanan mendoakan orang sakit dirumah sakit ataupun Panti Jompo. iman kita masih perlu menyelidiki Pelayanan yang sempurna dimata Allah.janganlah tunda-tunda lagi untuk melayani Allah dan Tuhan Yesus.lakukanlah agar iman dapat terlatih sosialmenjadi anak-anak Allah. Amin

buat saudara ingin membantu pelayanan silahkan
BRI SIMPEDES Cabang Ambarita
Nomor Rek : 5247-01-002561-53-8
Atas nama : Venjus Saudara Maruli Nadeak